Pages

Tuesday, September 13, 2011

SEORANG PEMIMPIN

Seorang pemimpin itu bertanggung jawab terhadap apa yang mereka perintahkan kepada anak buah. Jika anak buah sampai membuat kesalahan dari perintah tersebut, maka yang paling disalahkan adah pemimpin tersebut, bukan mencari kambing hitam atau menyahkan semua orang di sekitarnya. Pemimpin adalah idola bagi anak buahnya. Pemimpin yang patut dihormati adalah pemimpin yang satu jalan antara perbuatan dan perkataan. Saat ada pemimpin yang bilang "jangan korupsi!" tapi dibelakangnya dia "ndremis"...korupsi kecil-kecilan yang kira-kira tidak diketahui oleh orang lain, maka dia adalah pemimpin yang paling hina....
»»  READMORE...

GO GO POWER RANGERS

»»  READMORE...

KAWI KLX250

»»  READMORE...

Bersahabat dengan Pestisida

Pestisida lazim digunakan dalam proses pra dan pasca panen. Pada budidaya bawang merah di Kabupaten Brebes, pestisida digunakan dalam pengendalian hama serangga (insektisida), gulma (herbisida) dan jamur (fungisida). Pestisida berdampak buruk terhadap ekosistem alam jika bahan tersebut mencemari air, udara dan tanah. Yang perlu diperhatikan dampak dari sisa penggunaan pestisida (chemical residues) adalah ekosistem di bawahnya yaitu sawah, air sungai, muara sungai/ pantai.
Penggunaan pestisida dengan penyemprotan sangat potensial sebagai sumber malapetaka bagi petani jika tidak menggunakan standar prosedur penggunaan yang benar. Untuk meminimalisasi dampak buruk pestisida terhadap lingkungan, semua aspek dalam penggunaan pestisida harus diperhatikan antara lain: tempat penyimpanan yang benar, penggunaan yang benar dan penanganan botol atau wadah sisa pestisida. Kesalahan dalam memilih, mencampur dan menggunakan pestisida dapat menjadi penyebab utama dari pencemaran tanah dan air, apalagi jika kesalahan tersebut terjadi dalam jangka waktu yang lama.
Kegiatan pelatihan dan penyuluhan menjadi hal yang penting untuk memastikan bahwa petani mendapatkan pengetahuan dan keahlian yang cukup baik dalam penggunaan pestisida. Dalam hal ini tenaga penyuluh pertanian sangat dibutuhkan. Seorang penyuluh mempunyai tanggung jawab dalam penggunaan pestisida di daerah binaanya. Mereka dituntut memiliki pengetahuan dan keahlian dalam menyiapkan formula dan operasional penggunaan pestisida untuk melatih para petani. Seorang penyuluh yang akan melatih petani dalam penggunaan pestisida harus memiliki kompetensi di bidang tersebut, misal sudah mendapat kursus formal dari intitusinya atau dari produsen pestisida. Informasi lebih lanjut bisa didapat dari petugas penyuluh di atasnya, konsultan atau produsen pestisida.
Manajemen pengendalian hama dan penyakit tanaman terpadu dapat meminimalisasi penggunaan pestisida, antara lain: pemanfaatan serangga dan mikroorganime yang menguntungkan bagi pertumbuhan (flourish agent), penggunaan bibit/benih unggul dan sehat, pengamatan hama dan penyakit secara berkala 2 minggu sekali, penggunaan organisme pengendali hama dan penyakit (biological control agents), dan penggunaan pestisida secara selektif. Pengendalian hama dan penyakit tanaman secara terpadu membutuhkan data historis/ dokumen praktek perlindungan tanaman seperti data hasil monitoring hama penyakit, data penggunaan organisme pengendali hama dan penyakit dan data penggunaan pestisida.
Akhir-akhir ini beredar pestisida palsu di kalangan petani Kabupaten Brebes. Bahan kimia yang terkandung di dalam pestisida palsu mungkin tidak sesuai dengan kandungan yang tertera pada label, bahkan mengandung bahan-bahan yang sangat berbahaya bagi tanaman maupun kesehatan manusia juga mencemari tanah dan air. Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk melindungi petani dari peredaran pestisida palsu ini. Dalam hal ini pemerintah Kabupaten Brebes melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Brebes dalam setiap kegiatannya selalu menghimbau para petani agar botol/wadah sisa pestisida harus dikumpulkan dan disimpan/dibakar karena ditengarai ada penadah botol/wadah sisa pestisida untuk digunakan sebagai kemasaan pestisida palsu. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Brebes juga selalu menghimbau kepada para petani agar waspada terhadap pestisida yang harganya terlalu murah dibandingan dengan merk sejenis. Pemerintah dalam hal ini Kementrian Pertanian bertanggungjawab dalam pengawasan pestisida. Pengawasan dalam hal ini adalah fungsi dan penyebaran pestisida tersebut. Setiap pestisida mempunyai fungsi dan sasaran tanaman yang spesifik. Perijinan mengenai hal ini harus ketat sebelum produk dilempar ke pasaran. Biopesticides atau pestisida organik yang dibuat dari bahan-bahan organik juga harus mendapat ijin dari pemerintah.
Hama dan penyakit tanaman dapat mengalami resistensi terhadap suatu pestisida, jika hal itu terjadi maka hama dan penyakit tanaman tersebut tidak dapat dikendalikan dengan standar penggunaan pestisida tersebut. Dosis yang lebih tinggi mungkin dibutuhkan untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman yang resisten. Akan tetapi akan lebih meminimalisasi dampak buruk dari penggunaan pestisida yang berlebihan dengan cara merotasi jenis tanaman yang akan mendatangkan hasil yang lebih baik untuk lahan dan lingkungan sekitarnya.
Dari uraian tersebut dalam diambil beberapa poin penting dalam penggunaan pestisida, yaitu: 1) Meminimalisasi penggunaan pestisida dengan sistem manajemen pengendalian hama penyakit terpadu (Integrated pest management systems); 2) hanya menggunakan pestisida yang diijinkan oleh pemerintah; 3) gunakan pestisida sesuai dengan dosis yang tertera di label dan sesuai anjuran dari yang berkompeten misal penyuluh pertanian atau produsen pestisida; 4) gunakan pestisida sesuai dengan sasaran tanaman yang terserang hama penyakit; 5) dokumentasikan/catat waktu dan dosis setiap penggunaan pestisida; 6) rotasi jenis tanaman untuk menghidari resistensi hama penyakit terhadap suatu pestisida.
»»  READMORE...